Emas Tertopang Sentimen Risk Aversion

Posted on

Emas melemah tipis di awal pekan namun sentimen risk aversion masih menjaga perdagangannya di dekat level tertinggi 7-pekan. Sebagian pasar keuangan gugup menghadapi kejatuhan pasar mata uang negara berkembang, pasar saham global, serta pasar komoditas.

Pelemahan lebih dari 8% indeks Shanghai Composite pada hari ini telah menghapuskan keuntungannya tahun ini. Indeks utama China tetap melemah meskipun pemerintah dan insitusi terkait telah mengeluarkan serangkaian stimulus dan kebijakan untuk menahan kejatuhan pasar saham China. Namun pesimisme terhadap perekonomian China, yang ditakutkan akan menulari perekonomian global, masih sulit diredam.

Potensi perlambatan perekonomian global ini membuat pelaku pasar berspekulasi Federal Reserve akan menahan diri menaikkan suku bunga pada bulan depan. Peluang penundaan keaikan suku bunga membuat investor lebih memilih aset yang tidak terpengaruh perubahan suku bunga seperti emas.

Pada pekan ini, data penting hari Kamis yaitu estimasi awal Produk Domestik Bruto (GDP) AS untuk kuartal kedua akan menjadi penantian investor emas sebelum simposium tiga hari Jackson Hole di AS yang dimulai pada hari Jumat. Simposium yang akan dihadiri para petinggi bank sentral dunia ini diharapkan akan memberikan petunjuk yang lebih jelas waktu kenaikan suku bunga AS.

Menjelang pembukaan sesi Eropa, pukul 13:30 WIB harga emas diperdagangkan di kisaran $1154.24 per troy ons di dekat level terendah harian $1152.26.

Untuk belajar trading emas bisa Klik Link ini

Ref : http://www.monexnews.com/news/gold-updates/emas-tertopang-sentimen-risk-aversion-1440397924.htm

Tinggalkan Balasan, Alamat Email dan No HP, supaya kami bisa menghubungi Anda